Wednesday, January 15, 2014

Hargai Hak Perokok Pasif



Berbicara masalah rokok tentu tidak terlepas dari pengaruh sosial manusianya, baik secara moral maupun etika. Mereka notabene tidak mau memahami kondisi sekitar sekalipun sudah ada aturan yang berbicara mengenai larangan merokok.
Dalam kondisi apapun, sebenarnya moral membutuhkan penjelasan; orang mesti tahu, apa yang kini harus dikerjakan supaya hidup dalam lingkungan kita dapat berlangsung terus; maka misal menjelaskan arah usaha manusia. Berangkat dari situlah, moral memainkan peranan yang penting agar hidup manusia menjadi lebih rasional. 

Namun, justru rasionalitas itu menjadi keterbatasan moral, terutama kalau moral hanya memikirkan aturan dan kurang memperhatikan, bagaimana menyapa manusia. 

Hal yang palinig sederhana adalah dimulai dari diri kita, sadar akan bahayanya pencemaran lingkungan atau yang paling sering kita lihat adalah banyaknya orang di Indonesia yang merokok. Banyak hal yang didapat dari merokok, yakni seperti membahayakan diri sendiri mauapun yang lebih parah badalah bagi orang lain sebgai perokok pasif.

Merokok sudah tidak asing lagi di kalangan masyarakat, atas, menengah maupun kebawah. Yang saya bingung terhadap orang yang merokok itu, sudah tau merokok itu merugikan dan tidak ada manfaatnya tetapi kenapa orang masih saja banyak yang merokok, selain merugikan diri sendiri.

Merokok juga seringkali merugikan orang lain. Ya tentu saja ketika orang merokok disebelah kita di angkot, kampus, rumah maupun di tempat umum sangat membuat risih sekali, karena kita sebagai orang yang tidak merokok akan terkena dampaknya (perokok pasif) yang katanya lebih bahaya dari pada perokok itu sendiri. Dan katanya kandungan racun yang ada di rokok lebih berbahaya ketimbang racun yang ada dalam asap gas buang kendaraan. Harusnya sebagai bangsa yang sehat dan pintar kita tahu bahwa merokok sangat tidak baik dalam kesehatan kita.

Dampak menyedihkan akibat rokok yaitu gangguan pernapasan kronis dan kanker paru baik terjadi pada perokok aktif maupun pasif.  Anak-anak Balita menjadi perokok pasif ketika orangtua mereka merokok dengan jarak yang relatif dekat dimana asap rokok ikut terhirup oleh mereka. Hak anak untuk menjadi sehat tanpa asap rokok pun menjadi hilang.
Walaupun banyak orang yang mengetahui bahaya  dari rokok, tetapi masih saja banyak orang yang merokok dan ditambah lagi para perokok merokok ditempat-tempat umum. Disamping para perokok terkena dampak rokok itu sendiri, mereka tidak sadar telah merugikan orang yang tidak merokok dengan menjadikanya perokok pasif karena mereka yang tidak merokok tanpa sengaja menghirup asap yang ditimbulkan oleh rokok seperti sesak nafas, iritasi pada mata, batuk-batuk dan dapat terkena penyakit TBC bila sering dekat dengan para perokok.
Sangat mengherankan memang, bukankah merokok pada tempatnya adalah termasuk anda menghargai orang lain? Menghargai orang lain bukankah termasuk menghargai diri sendiri ?
Ok, cobalah hargai diri anda sendiri dengan tidak merokok sembarangan.
Terlebih jangan merokok diruangan ber AC yang jelas2 terpampang tulisan
“DILARANG MEROKOK”.

Referensi:
 

No comments:

Post a Comment