Wednesday, January 22, 2014

Korupsi Sudah Menjadi Budaya?

Korupsi bukanlah hal yang baru kita dengar dalam kehidupan sosial bermasyarakat, dimana sangat mencerminkan mentalitas serta karakter kita yang disebabkan oleh banyak faktor, mungkin telah ada sejak awal sejarah manusia kecuali pada masa yang sangat primitif dimana secara konsep perilaku belum dikenal meskipun gejalanya bisa saja sudah ada. Korupsi secara historis merupakan konsep dan perilaku menyimpang secara hukum, ketika secara sosial,budaya,dan politik telah terjadi pemisahan antara kepentingan pribadi dengan kepentingan publik, yang diikuti dengan perasaan berhak atas keistimewaan (dengan dukungan diam-diam dari rakyat) maka terdapat kecenderungan untuk melihat bahwa pemanfaatan berbagai sumber daya finansial dan non finansial untuk kepentingan pribadi sebagai hal yang wajar.

Dengan demikian korupsi merupakan gejala salah pakai dan salah urus dari kekuasaan, demi keuntungan pribadi, salah urus dan kesewenangan terhadap sumber-sumber kekayaan negara dengan menggunakan wewenang/kekuasaan dan kekuatan kekuatan formal (misalnya dengan alasan hukum dan kekuatan senjata) untuk memperkaya diri sendiri. Korupsi terjadi disebabkan adanya penyalahgunaan wewenang dan jabatan/kekuasaan yang dimiliki oleh pejabat atau pegawai demi kepentingan pribadi dengan mengatasnamakan pribadi dan atau keluarga, sanak saudara dan teman.

Korupsi dilihat dalam sudut pandang sosial dan budaya akan bervariasi tergantung apa yang dimaksud dengan sosial budaya serta kekuatan ikatannya dalam menentukan pola dan norma kehidupan sosial masyarakat. Korupsi di indonesia telah menjadi budaya dengan melihat fenomena yang terjadi, namun bila budaya itu diwariskan apakah nenek moyang kita mengajarkan korupsi atau suatu perbuatan yang kemudian dalam masa modern disebut korupsi?

Sosial dan budaya dalam arti nilai yang umum dijalankan dalam guna mengendalikan berbagai kejadian yang merugikan/merusak kehidupan masyarakat merupakan instrumen penting untuk menenangkan dan memperkuat posisi kehidupan manusia.

Dengan demikian jika pun benar ada budaya korupsi, maka itu sebenarnya terjadi karena korupsi budaya akibat makin lemahnya kontrol sosial/pengabaian terhadap upaya mementingkan pribadi diatas kepentingan publik pada saat mereka mempunyai kedudukan/jabatan atas mandat publik baik langsung maupun tak langsung.

Sebenarnya, korupsi itu layaknya penyakit kanker yang jika terus dibiarkan maka penyakitnya akan menyebar keseluruh tubuh, yang bila didiamkan terus, maka menyebabkan kematian penderitanya. Marilah kita bersama memberantas korupsi agar korupsi di Indonesia tidak terus merambah bagian diseluruh negeri ini dan tidak pula menyebabkan matinya keuangan negara. Pendidikan moral khususnya kejujuran, kesadaran bahwa korupsi itu salah serta tegaknya hukum adalah obat yang paling mujarab untuk menghilangkan korupsi.

Referensi:
http://kampus.okezone.com/read/2013/12/19/95/914439/benarkah-korupsi-merupakan-budaya

No comments:

Post a Comment