Game merupakan hal yang bukan asing lagi untuk didengar. Untuk kalangan remaja, dewasa dan terutama untuk kalangan anak-anak. Mulai dari game online, game pc, game yang terdapat di gadget dan lain lain.
Penelitian yang dilakukan Yee (2004) menemukan bahwa permainan game online ini memiliki berbagai kompensasi yang harus dibayar oleh para pemainnya, baik kompensasi waktu, kompensasi emosi, maupun kompensasi sosial.
Kompensasi waktu menurut Yee terkait dengan keasyikan yang ditimbulkan oleh permainan ini dan membuat orang bisa saja menghabiskan waktu pentingnya untuk kegiatan ini. Balairung (2005) menyatakan bahwa ketika sudah terlanjur login, seseorang bisa menghabiskan waktu berjam-jam atau bahkan berhari-hari untuk logout.
Kompensasi emosi terkait dengan berbagai emosi yang bisa dimanipulasi oleh suasana permainan game online. Penelitian yang dilakukan oleh Lazzaro (2004) menghasilkan kesimpulan akan munculnya beberapa bentuk emosi dalam permainan game, yaitu takut atau cemas atau khawatir (fear), terkejut (surprise), perasaan muak (disgust), perasaan senang akan pencapaian tertentu, perasaan tertantang, perasaan yang muncul ketika melakukan perlawanan dan berhasil mendesak lawan main, dan perasaan kagum (wonder).
Sedangkan kompensasi sosial adalah terkait dengan relasinya dengan dunia nyata baik keluarga, teman, maupun lingkungan sosial yang lain. Kecenderungan untuk melakukan interaksi dengan orang lain secara online dan tersimulasikan bisa jadi berimplikasi pada pola relasi yang terbangun terhadap dunia nyata.
Akan tetapi
dari segi bisnis, game online masih memiliki prospek bagus kedepannya. Dengan
kehadiran games online ini, orang-orang bisa menciptakan lapangan kerja sendiri
yaitu games center, atau menjadi pengembang games sehingga dapat mengurangi
angka pengangguran. Game online juga bisa meningkatkan kemampuan bekerja sama
pada otak anak.
Referensi:
No comments:
Post a Comment